Temperatur yang optimum sepanjang tahun di Indonesia ini menyebabkan air di alam terbuka selaalu mengandung mikroorganisme. Air yang menghijau disebabkan karena banyaknya alga yang tumbuh di situ, air semacam ini tidak baik bagi kesehatan manusia. Hasil metabolisme alga sering memberikan bau – bauan tertentu kepada air. Sel – sel ganggang yang telah mati merupakan persediaan makanan bagi bakteri saprofit. Kecuali itu, air juga dapat mengandung protozoa dan bakteri pathogen, meskipun bakteri pathogen itu umumnya tidak bertahan lama dalam perairan bebas. Namun pengalaman membuktikan bahwa air dapat merupakan wahana bagi penyakit, seperti disentri, tipus, dan kolera. Ketiga penyakit ini masih tetap merajalela di Indonesia, sedangkan di Negara – negara yang lebih maju penyakit – penyakit ini telah lama lenyap. Bagi kita masih berlaku anjuran merebus air minum, lebih – lebih diwaktu ketika penyakit tersebut berkecamuk. Berikut dituliskan beberapa genus mikroorganisme pathogen yang dapat dibawakan oleh air :
 |
| Salmonella T |
· Salmonella Typhosa = adalah hasil yang tidak begitu panjang, Gram negative, bergerak, flagel peritrik, tidak membentuk spora, lekas mati di dalam terik matahri, tidak dapat bertahan lama di dalam perairan bebas. Bakteri ini penyebab penyakit tipus. Selain itu juga dikenal Salmonella Paratyphi (A,B,C) yang juga menyebabkan paratipus (A,B,C)
·
 |
| Shigella Dysenteriae |
Shigella Dysenteriae = adalah hasil basil yang Gram negative, tidak bergerak. Bakteri ini menyebabkan penyakit disentri (mejan). Spesies lain seperti Shigella paradysentriae yang juga sama – sama menyebabkan penyakit disentri.
·
Entamoeba histolytica = bukan bakteri melainkan terolong protozoa.
·
Vibrio comma = adalah bakteri yang berbentuk agak melengkung, gram negative, monotrik, menyebabkan penyakit kolera.
Clostridium tetani = basil yang hidupnya anaerob, berbentuk lengkung, gram negative, monotrik, menyebabkan penyakit kolera.
